Senin, 24 Maret 2014

I AMNOT BACK


Perasaan ini sangat aneh, gue seperti bukan yang dulu lagi. Ada hal yang berbeda gue rasain, gue gak tahu apakah ini pengaruh umur? Atau pengaruh sebuah rasa bosan yang biasa datang dan menghilang?

Gue pengen kembali tapi, gue gak tahu alasannya buat kembali?

Gue mungkin merindukan? Mama dan keluarga? Atau, kehidupan gue yang dulu? I’m freak feel.

Gue gak tahu
Gue kehilangan arah
Gue gusar 
Gue memudar

Di sela-sela, sudut malam yang dingin, dinding kamar yang lembab seperti kurang kena cahaya matahari. Bila matahari terbit maupun sampai terbenam dinding kamar ini tak pernah terkena sinarnya. Gue selalu memikirkan apa yang gue rasain? tetap kosong. seperti kamar itu lebih baik dari perasaan gue.

Kadang, gue ngerasa gue seperti seorang anak kecil. Gue gak akan pernah merasa gue ini dewasa. Gue ini selalu mengkhayal tentang keanehan dengan khayalan gue yang absurd, gue selalu tertawa sendiri tentang diri gue. 

Kemudian, gue selalu beranggapan gue ini bisa romantis. What the fuck Romantic? Kenalan sama cewek aja,gue masih sedikit malu dan gue membutuhkan semidi berminggu-minggu. Berhasil kenalan,syukur. Tapi gue harus menerima kenyataannya, berhasil ngelihat perubahannya dengan ada sosok orang di sampingnya.

Gue bisa menghibur , bisa membuat orang lain tertawa, membuat orang lain bahagia tapi,mereka semua tertawa karena gue. Bukan, karena lawakan gue yang lucu. Terkadang mimik yang lucu dan yang absurd lebih lucu daripada sebuah ocehan yang bernapas komedi. Tanpa harus ngejelekin seseorang.

Gue bukan orang yang baik, solat gue bolong –bolong.
Gue bukan orang yang wangi , terkadang gue mandi 1x buat 3 hari.

Gue sangat berbeda dengan semua orang yang ada,gue ada keturunan terburuk yang ada di generasi 
terburuk dalam keluarga gue. abang gue jangan tanya tentang dia?  Dia adalah inspriasi yang baik buat adik-adiknya. Sarjana muda dengan kerjaan yang mampan.

Jika gue membandingkan diri gue dengan orang, mungkin gak ada habisnya. Tapi,semua orang sama dalam hal yang satu ini. gak suka dibanding-bandingin dengan orang ini dan itu. Apalagi, dibandingkannya dari segala sisi , ruang , dan garis. Terkadang sama saudara sendiri aja,gue gak suka dibandingin. 

Kayak mama gue,waktu SMA dulu. Gue selalu dibandingkan dengan abang gue , kakak gue ,dan adek gue. Sebenarnya,gue hanya mau bilang ‘fakyu, it’s my life’. Tapi,gue mencoba diam ketika mama makin ngebandingin gue,gue hanya tunduk. Gue coba angkat kepala dan saat itu gue rasain gue seperti mau dirasukin oleh sebuah arwah jahat tak berwajah,tanpa raga,tanpa jiwa.

Lama-kelamaan, mungkin itu yang dinamakan sebuah kasih sayang orang tua yang tulus. Meski dia melakukan hal yang gak kita sukai kepada kita secara langsung, kita gak akan pernah ngehina dia karena kita tahu ini bentuk kasihsayang yang tulus. Saat itu,gue benar-benar ngelihat malaikat berbentuk ibu diantara para iblis yang hampir menguasai gue. rasanya gak bisa gue jelaskan. Kasih sayangnya, kata-katanya ,dan semua yang membuat gue merasakan sebuah ketulusan yang sangat nyata.

Yah,mama benar dan gue salah. Mama  gak membandingkan gue dengan anak yang lain. Dia hanya minta kepada gue, “ lakuin hal yang benar. Lakuin setiap  kesempatan  yang benar sebelum semua menjadi sekotak penyesalan”. Saat mama bilang gitu, kalimat ‘fakyu, it’s my life’ hilang ntah kemana. Setan pulang kampung ke neraka, ini nasehat dan kata mutiara entah yang keberapa kali gue dapat dari mama. Lagi-lagi,kehidupan gue terbaikin oleh ibu. Gue hanya bisa minta maaf, gue emang kurang ajar. 
Ini kesekian kalinya,gue minta maaf tapi mama tetap ngira ini permintaan maaf gue yang pertama.

Jika dulu gue dibandingkan dan maka gue akan berubah beberapa minggu mungkin hari. Kemudian,secara perlahan juga gue kembali ke jalan benar. Meski,ada beberapa hal yang gue gak mau ulangin lagi. gue juga makin menjadikan sebuah peluang seperti sebuah hoki. Di saat ada kesempatan  dan di saat itu kita harus siap. 

Sekarang, gue emang gak ada yang bandingkan gue dengan orang ini dan itu. 

Hanya aja, gue membandingkan diri gue sendiri tetapi, gue gak mau kembali. karena setelah tulisan ini membuat gue sedikit flashback ke masa lalu gue yang berwarna abu-abu. Gue juga gak memperdulikan lagi karena gue gak akan kembali dari awal,gue akan memulai tanpa ada start. Hidup bukan sebuah kehokian tetapi hidup adalah sebuah penempatan yang baik buat semua memulai yang baik tanpa ada start. 
Continue Reading...