Kamis, 18 September 2014

My birthday

Aduh,bingung ini mau nulis apa. Kayaknya cerita singkat aja deh tentang seseorang yang ingin diingat tapi egois. Kadang kita harus mengoreksi diri kita sendiri.

Pada hari senin, hari ini adalah hari gue terlahir di dunia. Gue sudah siap-siap buat dikagetkan dengan segala harapan yang meriah. Pada malam, gue sudah yakin akan ada banyak kejutan di ulangtahun kali ini dari sang ibu, pacar , sahabat dan siapa aja yang mengenal gue.

Gue berjalan dengan gagah pagi hari namun, sang ibu belum ada ngucapin di pagi ini. Waktu gue ingin berangkat ke sekolah. Gue tetap membiarkan saja mungkin nanti pulang sekolah. Setiba, disekolah gue sudah mendatangin temannya tapi tetap sama ga ada yang special. Ketika gue berjumpa dengan sang pacar eh ga tahunya, si pacar ga ngasih apa-apa termaksud kata "selamat ulangtahun". Gue mencoba tetap optimis mungkin pulang sekolah gue akan dijegat dan akan dikagetkan dengan meriah sekali. Gue tetap sabar menunggu semua kejutan yang telah disiapkan.

Gue berpikir , 'mungkin akan banyak telor dan tepung yang akan ditaburin dimuka, kepala, dan tubuh gue'. Bisik gue dalam hati. Meski, deg-degan tapi gue kepengen karena pada tahun lalu, gue sakit jadi kejutan yang diberikan bersifat biasa.

Tiba-tiba, pada mau jam pelajaran terakhir sang pacar minta gue untuk menemanin dia  ke kos temannya. Gue mau aja kebetulan ini bukan pertama kali gue sama teman pacar gue. Kami sudah kenal dekat. Pada saat bel berbunyi , seakan harapan yang gue harapkan bunyi juga. Tapi ga ada yang ada gue jadi tukang ojek buat ngantar  sang pacar secara buru-buru . Sampai dikosan tersebut. Aku duduk depan sang pacar sambil megang-megang sewajarnya. Si cewek temannya itu, main mata dulu kemudian senyum. Awalnya, gue cuekin aja tapi namnya juga laki-laki gue ga mau sia-sia pandangannya yang makin nakal. Ga sampai 1 jam, pacar gue minta ijin mau pergi sebentar aja katanya dia mau minum. Gue ga biarin dia pergi sendiri tapi ketika itu, pacar gue bilang'ini hari ulangtahun kamu jadi kami harus dsini'. Gue iyakan karena gue berharap pengen dikerjain. Tapi, setelah 2 jam ga ada kabar dan gue masih asik ngobrol sama temannya yang makin lama-lama obrolan kami makin ke arah dewasa. Dia yang daripertama gue datang pake celana pendek dan baju kurang bahan membuat gue mengila. Gue seakan melupakan kejutan dan fokus dengan yang terjadi saat ini. Nafsu berbicara.

Dia pun ke kamar mandi dan gue berpikir tanpa ada pikir panjang bahwa ada kesempatan emas saat ini yang ga bole gue sia-siakan.  Pacar yang mnghilang dan dpat gratisan. Gue buka baju sekolah seprangkat lengkap dan ketika dia keluar akan terkagetkan dengan gue yang sudah ready yo menuju lubang surganya. Gue udah masang wajah siap dan tadi pembicaraan kami kayaknya dia simpati ni sama gue yaudah kenapa ga gue gas aja.

Ga kebayang ketika kenyataan yang pahit datang ke gue di hari yang indah gue ini. Dia keluar dari kamar mandi, pintu kos yang serentak dengan pintu kamar mandi berbunyi serentak saat terbuka maksud gue. Disudut pintu kos ada teman gue dan pacar gue serta orangtua gue lengkap. Di pintu kamar mandi ada dia dan beberapa teman yang gue kenal. Mereka bersorak gembira dan penuh meriahlah sesuatu dengan harapan gue. Semua siap sambil berteriak "HAPPY BIRTHDAY" dan gue hanya bisa terdiam sambil narik selimut dengan membiarkan pakaian yang brantakkan disekitar kasur. Saat itu gue berada di moment bangsat dalam hidup gue karena saat itu semua orang yang gue sayangin tahu betapa tinggi khayalan gue. Benar gue lagi telanjang bulat di hari ulangtahun gue. Gue ga bisa jelasin apa-apa. Thanks god.


Continue Reading...