Dalam beberapa minggu belakang ini, gue sering memikirkan
hal-hal aneh. Gue gak mikir kalo gue bisa ganti otak atau nambah nyawa kayak
patrick. Aneh banget kalo gue yang
sedewasa ini mikir itu. Tapi,anehnya dan gue gak nyangka banget gue punya suara
yang ingin di dengarkan. Suara itu berasal dari hati dan otak gue.
menakjubkan,astarfirullah,lebay banget gue. Jangan kalian mengira gue gak punya
otak dan hati selama ini ya,emang gue manusia apaan. Hanya aja kalo kalian
mengira ternyata selama ini gue gak mengunakan otak dan hati gue. yes,kalian
benar. Hanya saja,kali ini otak dan hati gue kayak ngomong gitu sama gue.
mereka berdua maksa gue mikir dan merasakan hal yang gue gak sangka-sangka.
Sehingga semua yang gue gak nyangka itu menyeburkan sperma
ke ovum kemudian, waktu cek urin hamil dan kemudian mengandung beberapa jam
lahirlah pertanyaannya yang sangat menyebalkan sekali. DNA-nya menyebar
kemana-mana. Enggak gitu juga, tapi Kayak gini... akh ntar dulu, buru-buru
banget. emang mau kemana sih,santai aja ngopi dulu.
Semua pertanyaan itu muncul itu ketika gue lagi liburan di
idul adha. Eh,sorry ini telat gue mau ngucap selamat idul adha ya teman-teman
dan readers blog gue. “terima kasih kak dikry udah mau ngucapin ke aku”. niru
suara perempuan seakan ada yang jawab. Tapi,udah telat. Biar aja udah telat.
Yang penting ngucapin daripada gak ngucapin. Hehehe,ke kampus aja gue selalu
telat apalagi gini pasti telat. Gue khan rajanya telat.
Bahasa suara-suara yang pengen di dengarkan aja. suara-suara
itu memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang ngebuat bulu kuduk,bulu ketek,dan
bulu paling seksi gue naik yaitu bulu kaki gue. semuanya naik, gimana gak naik
coba kalo pertanyaan yang dilahirkan hati sama otak gue ini adalah pertanyaan
yang sangat menyeramkan. Misalnya,”jika besok kau mati dik, gimana?”. Meski gue
bandel. Dengan pertanyaan gini pasti buat gue lumpuh. Rasanya seperti nelan
permen karet waktu kecil, yang katanya kalo nelan permen karet akan mati tapi
gue sering banget nelannya. Gak mati kok,tapi jika ajal bisa aja khan.
Inilah pertanyaannya yang sengaja gue catat di Handphone
gue. semua gue catat atas dasar agar gue ingat dan bisa ngejawabnya.
Mungkin,suatu saat nanti. Ketika kucing sudah bertanduk dan kambing melahirkan
dengan cara memeramin telornya.
- Kapan gue mati?
- Kapan gue benarin hidup gue?
- Kenapa gue selalu malas?
- Ini tanda-tanda kematian kha?
- Kapan gue gunain otak gue?
- Kapan gue gunain hati gue?
- Kapan gue gunain logika gue?
- Kapan gue gunain perasaan gue?
- Kapan dan siapa jodoh gue?
- Ada apa dengan gue dan sifat gue?
- Seandainya gue besok mati,gimana?
- Seandainya besok semua berakhir, gimana?
- Kenapa gue jarang solat?
- Berapa dosa gue?
- Kenapa gue selalu menyakiti dan ngejek orang?
Ada seratus pertanyaan yang dilahirkan hati dan otak gue.
kayaknya mereka pengen gue sadar dan segera bertaubat. Gue tahu ini emang
pertanyaan yang meyebalkan tapi entah mengapa tiba-tiba aja pikiran gue mikir
gini dan hati gue suruh merasakan ini. Malam itu,gue deg-degan. Gue ngerasa
hidup gue akan berakhir malam ini. tangan gue berkeringat,badan keringat
dingin,dan gue ngambil sebatang rokok buat menenangkan diri. tapi,yang ada
malah gue makin takut. “kapan gue berhenti ngerokok?”. Pertanyaan itu lahir
lagi,gue pun matiin rokok gue buang jauh-jauh dari hadapan gue menuju ke kolong
kasur. Gue lagi gak sehat nih,kata gue. ibarat sebuah film gue ngerasa
pertanyaan itu muncul satu persatu dari kepala gue dan keluar mengambang-ambang
di langit-langit kamar. Gue pun makin berkeringat. Gue narik selimut dan
mencoba tidur. Tapi,yang terbayang hanya satu yaitu kayak ada sesosok orang
berdiri di hadapan gue.
Demi chikii-chetoz-jetZ, gue takut setengah mampus !!!
Selama beberapa jam di tempat tidur gue yang ada hanya bolak-balik
badan,nyari posisi PeWe,narik-narik selimut,main hp biar buat nenangin diri
hingga adzan subuh berkumandang gue pun tertidur. Benar kata ustadz-ustadz
itu,”setan akan meniduri matamu saat adzan subuh biar tidak melaksanakan solat
subuh meski dalam kondisi gimana pun, setan pada subuh hari itu adalah yang
paling kuat dari setan-setan di waktu lain”.
Siangnya, gue bangun dan tetap melakukan aktivitas yang
biasa. Ngumpulin nyawa dari segelas kopi dan rokok,kemudian mandi dan berangkat
kuliah jam 3. Kebetulan,gue kuliah jam segitu. Gue ngelakuin aktivitas yang
biasa gue lakuin di hari-hari sebelumnya. Gue ingat apa yang terjadi semalam
pada gue tapi gue seakan gak mau ambil langkah lebih kayak curhat sama nyokap
atau curhat sma seseorang yang gue anggap akan mengubah hidup gue.. curhat
sampe pedekate kemudian nembak. Itu bukan gue banget. gue bukan orang gitu,kalo
curhat ya curhat,pedekate yang pedekate,kalo mantan ya mantan. Gak boleh ada
misi terselubung.
Lama-lama hal yang terjadi malam itu terlupakan gitu aja
kayak gak terjadi apa-apa. Gue pun mulai meluruskan semua tapi gue tetap aja
mencari jawaban dari semua pertanyaan. Kadang-kadang di waktu sengang gue yang
gue sibuk-sibukan ini. gue ngejawab pertanyaan itu,dari hati gue. kadang gue
nanya teman gue juga, dengan modus gue yaitu gue mau berhenti merokok. gue
nanyain dan berharap diberi jawaban.
Gue nanyain dia sambil merokok juga. Teman
gue yang kebetulan gak perokok ngasih gue pertanyaan,’coba mikir pakai logika
apa sih enaknya merokok? dan banyakkan untung atau ruginya merokok?’. tanya
teman gue yang nyuruh gue mikir pakai logika.
Gue gak bisa jawab dan gue hanya diam sambil ngehembuskan
nafas berbentuk asap. ‘kalo gak bisa pakai logika,pakai hati aja dah...’. saran
teman gue lagi. kemudian, gue gak bisa jawab dan gue diam sambil menarik nafas
lalu ngebuangnya dalam berbentuk asap. Memalukan sekali... ternyata teman gue
lebih bodoh dari gue. gue nanya dan minta jawaban dari dia,eh dia malah nanya
balik ke gue dan minta gue kasih jawaban. Orang macam apa dia ini?
Teman gue tersenyum dan dia pergi ninggalin gue, masuk ke
kelas buat kuliah. Gue matiin rokok dan
ngikuti dia masuk ke kelas. Gue udah siap-siap aja buat belajar mata kuliah,
gue duduk bagian belakang dan datang lagi teman gue ke bangku kuliah gue,saat
itu waktu-waktu dosen menerangkan kayak radio dan gue habiskan gitu aja tanpa
ada kata. hanya mengelengan-mengolongon.
Dia ngelihat gue main game di Ipad teman gue yang gue pinjam.
Satu pertanyaan dia yang buat gue,inilah gue dan emang gue gak bisa berubah
jadi orang lain. ‘dari gue kenal loe sampe sekarang satu tanda bahwa loe emang
gamer sejati,selalu aja game,dimana pun dan kapan pun’. kata teman gue. Gue
diam lagi di kelas.
Kemudian,teman gue berkata,’loe gak dapat apa-apa kalo loe
gak bisa berubah dari segala sifat loe’. Kata teman gue. kemudian,gue mandang
dia seakan mau bunuh dia. sifat-sifat gue kenapa dia yang sibuk.
Sedangkan,ibu-ibu di dapur aja gak sibuk kayak dia.
Kuliah selesai dengan semua gak kejelasan. Kenapa gue kayak
orang galao ya,yang kehilangan pacar sejati. Tapi,ini menjijikan. Gue pulang
sama teman-teman gue,ketika keluar dari kampus kami ngerokok sebatang dulu
sambil cerita dan nongkrong. Setelah itu,pulang ke keong-keongan masing-masing.
*keong=rumah*.
Gue ngerasa orang-orang yang ada di sekeliling gue
mati,hanya bayangan dan hanya hantu. Mereka bergerak,mereka bicara, tapi jika
gue tabrak gue akan nembus. Iya,gue lagi ilusi. Tiba-tiba aja, bayangan gue
terbodoh ketika gue nabrak mobil dengan motor. Orang dalam mobil marah-marah
ketika gue berhasil lari. Tapi,gue ngerasa dia gak berkata seperti di-mute.
Hidup gue kayak telah mati rasa. Warnanya hanya hitam dan putih. Suaranya di
mute. Tapi,tetap bisa disentuh. Hidup gue serasa hanya gue yang hidup dan
sekeliling yang gue lewati mati kemudian setelah itu mereka hidup lagi, aneh
bin ajaib. Gue hilang... bukan gue tapi hati dan otak gue yang hilang ....
Gue masih ngelamun dan buka handphone gue. lihatlah
pertanyaan menyebalkan ini,gue ngerasa ini semakin mati. Gue bilang sama teman
gue,’semua yang ada di depan,disamping,dan disekitar kita adalah benda-benda
mati,hantu, jika loe nabrak mereka nembus’. Kata gue dengan tenang.
‘loe sakit dik,cocote’. Jawab teman gue.
Gue diam dan ngelamun dengan cara natap kosong langit.
Gue gak ngerti dengan apa yang sedang terjadi sekarang sama
gue, tapi dari semua pertanyaan itu gue sadar beberapa jawaban yang gue temukan
sendiri. semua orang akan merasakan ini dan
akan ada saat-saat mereka merasakan ini,kayak gue. Untuk itu, gue rasa gak
perlu sebuah jawaban yang mehabiskan kerja otak dan menguras rasa hati. Apalagi,menilai
atau menjawab satu per satu pertanyaan dengan semua yang ada dan menyimpulakan
semua yang disekitar disini mati,lenyap.
Tentang pertanyaan mati dll,kapan dan kapan? Gue rasa semua
orang pasti akan bertanya itu. Jika itu emang selalu berpijar maka cukup dengan
satu kalimat,“ hiduplah untuk hari esok,berusahalah dan beribadahlah untuk
esok,bukan hari ini. karena,semua yang terjadi hari ini akan jadi sebuah masa
lalu yang mungkin bisa jadi pengalaman buat hidup esok’.
Tentang jodoh,rokok,dan pertanyaan berhenti apapun,’terkadang
gak semua harus gunakan logika dan perasaan, jika jodoh harus mengunakan
perasaan maka logika gak ada gunanya,jika rokok mengunakan logika maka perasaan
gak ada gunanya,dan pertanyaan berhenti tergantung logika dan perasaan. Jika saja,dua-dua
itu gak digunakan maka gak akan
menemukan sebuah titik tengah buat berhenti,intinya gunakan kedua-duanya jangan
gak digunakan. Ah tokai’.
Gue juga sadar,ternyata hati dan otak gue ini memang ngomong.
Karena, mulailah hidup dengan sebuah perasaan,berpikir logika untuk hidup,agar
esok lebih cerah dan lebih hidup. Gak perlu ada yang kau takutkan selama semua
yang kau mulai gak membuatmu menyesal lagi dan lagi. karena,hidup adalah
sementara sedangkan suara adalah suatu gelombang yang ingin didengarkan.
saran aja... kolomnya terlalu lebar, jadi susah buat dibacanya
BalasHapusoke,ntar akhir tahun mau nge-ubah lagiii
HapusDahsyat kakak. Orang yg filosofis emang selalu memunculkan pertanyaan-pertanyaan soal hidup.
BalasHapusSemangat mencari jawabannya.
siap kakak
Hapusunik2 tuh bro pertanyaan lo :D
BalasHapushehehe iya bro,namanya juga lagi sakit otak gue bro.
Hapusterima kasih buat yang udah baca dan udah ngoment ya :)
BalasHapus